|  | 

Berita Nasional

PKB Minta Transparansi Ketersediaan Pupuk di NTT Ditingkatkan

Jakarta - Ketersediaan pupuk bersubdi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kerap menjadi persoalan petani. Para petani mengaku tidak mengetahui ketersediaan stok pupuk bersubisidi sehingga mereka mengaku kesulitan untuk mengolah pertanian.

“Dari tahun ke tahun, pupuk bersubsudi di NTT langka,” ungkap Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Usman Husin di Kompleks Parlemen, Kamis (5/12/2024).

Dia mengungkapkan akses birokrasi mendapatkan informasi ketersediaan pupuk bersubsidi di NTT cukup sulit. Kondisi ini membuat petani tidak mengetahui stok pupuk yang tersedia dalam kurun waktu tertentu. “Kendalanya itu, birokrasi untuk mendapat pupuk bersubsidi itu susahnya setengah mati,” katanya.

Kini, pemerintah telah memangkas aturan penyaluran pupuk bersubsidi ke petani untuk memudahkan distribusi penyaluran. Sebelumnya penyaluran pupuk bersubsidi harus melalui berbagai tahap yang menyulitkan petani untuk memperoleh pupuk bersubsidi. Kini alur penyaluran baru untuk pupuk bersubsidi melalui Kementan ke Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) kemudian ke pengencer dan langsung ke petani. “Saya mengapresiasi dengan adanya kemudahan petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi,” tambahnya lagi.

Menurutnya, jika akses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dipermudah, maka pertanian akan subur dan bisa mewujudkan swasembada pangan. “Kita harus dukung swasembada pangan,” katanya lagi.

Usman mengatakan bahwa dirinya telah meminta pemerintah untuk mempublikasi ketersedian pupuk sepekan atau sebulan sekali. “Harus diumumkan stok pupuk dalam gudang,” katanya lagi. Dengan mengetahui ketersedian pupuk maka diharapkan petani bisa mengantisipasi jika stok pupuk bersubsidi berkurang. “Jadi bisa dikontrol oleh semua orang,” katanya lagi.

Dengan melakukan kontrol atau pengawasan terhadap ketersediaan pupuk, lanjut Usman maka potensi disalahgunakan bisa dihindari. Tak ada lagi, pihak-pihak tertentu yang bermain-main dengan pupuk bersubsidi. “Ini akan berdampak pada masyarakat yang akan menambah produktifitas pangan dan menambah daya beli masyaraka. Tak ada lagi potensi disalahgunakan kesempatan dalam kesempitan,” katanya lagi.

Sesuai data yang diterima Usman dari Dirut PT Petrokimia pada 4 Desember 2024, pupuk bersubsidi tersedia dalam jumlah yang cukup di Gudang Penyangga PT Petrokimia yang tersebar di sejumlah Kabupaten di NTT. Berdasarkan data yang diperoleh, ketersediaan pupuk subsidi di gudang penyangga Sumba Barat sebanyak 1.506 ton pupuk bersubsidi. Pupuk bersubsidi yang tersedia di gudang penyangga Sumba Barat sebanyak 946 ton.

Jumlah pupuk bersubsidi yang ada di gudang penyangga Reo di Flores sebanyak 2006 ton, Sedangkan di gudang penyangga Sabu Raijua sebanyak 693 ton. “Kami harap ketersediaan pupuk tetap terus terjaga selama petani membutuhkan,” kata Usman dari Dapil Nusa Tenggara Timur.

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.