|  | 

Berita Nasional

KIAI MAMAN KECAM AKSI PENOLAKAN BU SHINTA

Maman

JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PKB, KH. Maman Imanulhaq mengecam keras aksi penolakan terhadap kegiatan buka puasa Ibu Shinta Nuriyah Wahid di Semarang beberapa waktu lalu. Menurut Kang Maman (sapaan akrabnya) aksi penolakan itu menunjukan ketidakmengertian yang sengaja terus dipelihara.

"Tidak mau belajar, merasa paling benar sendiri dan merasa yang paling ngerti agama. Arogansi itu bentuk indikasi pemahaman keagamaan yang dangkal. Ini berbahaya karena merusak ketentraman juga memicu konflik agama. Justru aksi mereka itu malah merusak saklaritas puasa", ungkap Maman senin, 20/06.

Kang Maman menilai tidak ada yang keliru dengan tradisi yang dilakukan Ibu Shinta. Bahkan sudah jutaan orang yang bergembira dengan kegiatan Bu Shinta itu. Memakan takjil dengan gembira, dan bisa berbagi keluh kesah tentang hidup mereka dengan Bu Shinta.

"Sejak 2001 Bu Sinta sudah terbiasa buka bersama dengan berbagai elemen masyarakat, buka bersama itu kadang diadakan di pesantren, kolong jembatan, pura, wihara, penjara, dan beberapa tempat lain. Sulit dipahami acara positif kok dibubarkan. Aneh saja", kata Pengasuh Pesantren Al-Mizan Majalengka itu

Tidak hanya mengecam aksi penolakan oleh salah satu Ormas Islam, Maman juga mengecam kicauan akun-akun yang menghina Istri Gusdur, Presiden RI ke 4 itu seperti Mustofa Nahrawardaya lewat akun Twitter @TofaLemon yang menyinggung keterbatasan Bu Shinta untuk upayanya berbagi dengan orang lain.

"Bikin tweet itu yg cerdas dan mencerahkan, ini malah bikin gaduh yg ga jelas. Apalagi katanya dia aktivis", ucapnya.

Atas dua perlakuan terhadap Bu Shinta itu, Kang Maman mendesak adanya tindakan tegas dari Pemerintah. "Jangan ada pembiaran. Dari soal-soal seperti ini relasi keagamaan kita terus-terusan tergganggu. Karena bisa jadi menyulut konflik yg lebih luas. Isu agama itu sensitif mesti dintisipasi. Kuncinya ya ketegasan Pemerintah itu", Pungkas Maman Imanulhaq.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.