Perseteruan Rizal dengan Rini, Nasim Minta Tingkatkan Kordinasi dan Komunikasi

JAKARTA- Kapoksi Fraksi PKB Komisi VI DPR RI, Nasim Khan menanggapi perseteruan dalam kabinet kerja antara Menko Maritim Rizal Ramli dengan Menteri BUMN Rini Sumarno. Menurutnya sebagai pejabat negara tidak elok mempertontonkan perseteruan di depan publik.
"Kebisaan kita kalau ada kekurang jelasan masalah langsung di blow up, padahal bisa dibicarakan di internal terlebih dahulu. Sebaiknya Pak Rizal kordinasi saja dengan Ibu Rini, jangan sampai kita terprovokasi dengan info setengah dari luar," kata Nasim di Gedung DPR RI, Jakarta Rabu (19/8).
Nasim mengatakan semua bisa memberikan masukan untuk perbaikan kedepan. Jika ada kritik, lanjut Nasim untuk arah perbaikan harus diterima secara terbuka. "Jangan sampai kebijakan menteri dilakukan secara tertutup," imbuh politisi asal Situbondo ini.
Ia menambahkan agar kabinet memperbaiki pola komunikasi sebelum memberikan pernyataan ke ruang publik. Karena, imbuhnya jika pernyataan saling bertolak belakang muncul diruang publik akan menimbulkan kegaduhan.
"Lakukan diskusi dengan baik, kordinasi kabinet hingga titik terbawah. Kuncinya kordinasi, komunikasi dan manajemen yang baik," tuturnya.
Terkait dengan hal yang diseterukan yakni pembelian pesawat air bus oleh maskapai plat merah Garuda, Nasim mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan dari mitra kerja yakni Kementerian BUMN. Nasim mengakui Komisi VI belum mengetahui alasan pembelian air bus tersebut.
"Pertama pembelian air bus belum ada info di Komisi VI, Kedua, alasan-alasan pembelian dimanakah letak penting dan kebermanfaatannya. Kepentingan garuda untuk melayani kebutuhan masyarakat, karena dalam garis besar satu-satunya BUMN yang harus dimaksimalkan bukan hanya persoalan bisnis saja. Harus ada roadmap yang jelas segala rencana pemerintah," pungkasnya.
Seperti diketahui, Menko Rizal Ramli meminta Menteri BUMN Rini Sumarno membatalkan pembelian pesawat air bus dikarenakan neraca perusahaan maskapai plat merah tersebut mengalami minus.