Terima Kunjungan UNSIQ Wonosobo, Fraksi PKB Tegaskan Siap Serap Aspirasi Publik

JAKARTA- Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan komitmennya dalam menyerap aspirasi masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan menerima kunjungan para dosen serta mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Sains Al Quran (UNSIQ) Wonosobo, Jawa Tengah, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Kunjungan yang diikuti oleh 15 mahasiswa serta empat dosen ini disambut langsung oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, Marwan Dasopang, bersama Anggota Komisi VIII Fraksi PKB, Ashari Tambunan.
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UNSIQ, Mutho’am, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk mengetahui mekanisme penyerapan aspirasi masyarakat di DPR.
“Kami berterima kasih atas sambutan yang hangat dari Fraksi PKB. Melalui kunjungan ini, kami ingin memahami lebih jauh bagaimana proses penyaluran aspirasi masyarakat, khususnya melalui Fraksi PKB,” ujar Mutho’am.
Dalam sambutannya, Marwan Dasopang menegaskan bahwa Fraksi PKB terbuka terhadap setiap aspirasi masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa. Menurutnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar selalu menginstruksikan agar seluruh anggota Fraksi aktif menyerap aspirasi, baik melalui kunjungan ke daerah pemilihan maupun menerima audiensi dari masyarakat.
“Salah satu aspirasi yang konsisten kami perjuangkan adalah kesejahteraan guru madrasah. Saat kami turun ke dapil, banyak guru menyampaikan keluhannya, dan itu menjadi bagian dari perjuangan Fraksi PKB,” kata Marwan yang akrab disapa Mardas.
Senada, Ashari Tambunan menambahkan bahwa anggota DPR wajib turun ke dapil usai masa sidang untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.
“Kami tidak hanya menampung aspirasi sesuai lingkup Komisi VIII seperti sosial dan keagamaan, tetapi juga hal-hal di luar itu, misalnya terkait kesehatan maupun infrastruktur,” jelasnya.
Marwan juga mendorong mahasiswa UNSIQ untuk terus meningkatkan kapasitas keilmuan agar mampu menjawab kebutuhan masa depan.
“Tenaga ahli di bidang hukum syariah sangat dibutuhkan, misalnya terkait kehalalan. Contohnya di Selandia Baru yang konsisten menjaga standar halal, kebutuhan terhadap ahli sangat besar. Peluang ini harus bisa ditangkap oleh mahasiswa UNSIQ,” pungkasnya.
Penulis : Rach Alida Bahaweres