Inpres 6/2025 Belum Optimal, PKB Minta Bulog Maksimalkan Peran

JAKARTA – Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah dinilai belum berjalan optimal. Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasim Khan, mendesak Perum Bulog mengoptimalkan penyerapan gabah petani.
“Bagaimana mewujudkan swasembada pangan yang menjadi amanah Presiden Prabowo jika upaya penyerapan gabah petani masih belum maksimal? Saya minta Bulog lebih aktif dan responsif agar penyerapan gabah tepat sasaran,” ujar Nasim Khan, Kamis (8/5/2025).
Dalam kunjungan kerja ke daerah pemilihan Jawa Timur III, yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo, Nasim menerima banyak keluhan dari petani soal harga gabah yang dibeli di bawah Rp6.500 per kilogram. Padahal, Presiden telah menginstruksikan agar seluruh pihak membeli gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Instruksi ini belum dijalankan secara optimal karena masih banyak daerah yang membeli gabah di bawah HPP. Ini harus menjadi perhatian serius Bulog agar pelaksanaannya merata dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” tegasnya.
Penulis : Rach Alida Bahaweres
Politikus asal Situbondo itu juga menyoroti minimnya keberadaan kantor Bulog di daerah. Ia menilai keberadaan kantor Bulog di setiap kabupaten akan menunjang keberhasilan penyerapan gabah.
“Di Kabupaten Situbondo tidak ada kantor Bulog, padahal luas lahan pertanian di sana lebih besar dibanding Bondowoso yang memiliki kantor Bulog. Jika ada kantor di setiap kabupaten, penyerapan pasti lebih maksimal. Untuk keberadaan gudang, saya harap ada sinergi antara Bulog dan Pemkab,” tambahnya.
Nasim juga meminta agar Bulog gencar melakukan sosialisasi kepada petani terkait mekanisme penyerapan gabah. Menurutnya, sosialisasi yang masif akan meningkatkan partisipasi petani dalam menjual gabah ke Bulog.
Meski demikian, Nasim mengapresiasi peningkatan penyerapan gabah oleh Bulog pada tahun ini. Berdasarkan data Perum Bulog, penyerapan gabah tahun 2025 mencapai 1.682.909 ton, meningkat tajam dibanding tahun 2024 yang hanya sekitar 259.976 ton. “Kami apresiasi peningkatan ini, tapi kami juga mendorong Bulog untuk terus meningkatkan kinerjanya agar target swasembada pangan bisa segera tercapai sesuai arahan Presiden Prabowo,” ujarnya.
Ia juga menyambut baik langkah Bulog yang menggandeng Babinsa dalam mempercepat penyerapan gabah di wilayah Jawa Timur. Namun, ia berharap upaya ini diperluas dengan melibatkan lebih banyak pihak. “Bulog harus segera bertindak cepat dan menggandeng berbagai elemen agar target penyerapan gabah petani bisa tercapai. Jika seluruh pihak bersatu, saya yakin target ini dapat tercapai dan komitmen untuk menghentikan impor beras bisa diwujudkan tahun ini,” pungkasnya.