Pertalite Bikin Motor Mogok, DPR: Jangan Jadikan Konsumen Korban Kelalaian Pertamina!

JAKARTA-Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari, menegur keras PT Pertamina atas kelalaian dalam pengawasan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Teguran ini disampaikan setelah viralnya laporan sejumlah pengendara sepeda motor di Jawa Timur yang mengalami brebet bahkan mesin mati setelah mengisi Pertalite di beberapa SPBU.
Ratna menilai insiden ini bukan peristiwa baru, melainkan menunjukkan lemahnya sistem pengawasan distribusi dan kontrol mutu di lapangan.
“Kasus seperti ini berulang, dan selalu masyarakat yang jadi korban. Pertamina tidak cukup hanya mengatakan ‘hasil uji baik’, tetapi harus membuktikannya dengan transparansi data, audit eksternal, dan pengawasan ketat di seluruh rantai distribusi,” tegas legislator asal Jawa Timur itu di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Ratna juga meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertindak tegas dan tidak ragu menjatuhkan sanksi terhadap siapa pun yang terbukti bermain-main dengan kualitas BBM.
“ESDM punya kewenangan penuh sebagai regulator. Tapi kalau penegakan di lapangan lemah dan lambat, kepercayaan publik terhadap negara ikut menurun. Ini bukan sekadar urusan teknis, tapi juga soal tanggung jawab terhadap rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, insiden seperti ini memperlihatkan rendahnya akuntabilitas pengawasan baik di tingkat operator SPBU maupun sistem logistik BBM. Ratna mendesak agar dilakukan audit mutu menyeluruh dan pelaporan hasil uji publik secara berkala.
Sekretaris DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bidang SDA menegaskan, hasil uji tersebut belum cukup menutup kasus. “Kalau mutu BBM turun karena kesalahan penyimpanan atau rantai distribusi yang buruk, tetap harus ada yang bertanggung jawab. Jangan berlindung di balik hasil uji sementara,” katanya.
Ratna juga mengingatkan Pertamina untuk membangun kembali kepercayaan publik yang menurun akibat berulangnya persoalan serupa.
“Pertamina harus membuka hasil uji mutu secara berkala dan memastikan masyarakat tahu bahwa produk yang mereka beli sesuai spesifikasi. Kita tidak ingin subsidi energi yang sudah menelan triliunan rupiah justru menjadi beban ganda, keuangan negara dan kepercayaan publik,” tutupnya.
Sejumlah pengendara di wilayah Tuban hingga Surabaya melaporkan motor mereka brebet dan mogok setelah mengisi Pertalite. Berdasarkan hasil uji awal Pertamina dan pengawasan Ditjen Migas, tidak ditemukan kandungan air dalam sampel BBM di dua SPBU yang diperiksa.
Namun, sejumlah ahli menyebutkan kemungkinan adanya oksidasi atau penurunan mutu akibat penyimpanan yang tidak sesuai standar, terutama bila tangki penampung SPBU terpapar udara panas serta kebocoran dalam waktu lama.


