Konflik Ijen Berakhir, Nasim Khan Dorong Sinergi Masyarakat dan PTPN I Regional V
BONDOWOSO — Konflik pengelolaan lahan antara masyarakat petani dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional V di kawasan Ijen akhirnya menemukan titik terang. Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasim Khan, mengatakan, telah dicapai kesepakatan kerja sama antara PTPN I Regional V dan masyarakat di zona 1 hingga zona 6.
“Kehadiran saya di pertemuan tersebut sebagai anggota DPR yang menjadi mediator untuk menyelesaikan permasalahan antara PTPN I Regional V dengan masyarakat. Konflik ini harus diakhiri karena dikhawatirkan berdampak lebih luas. Kami bersyukur semua pihak mau duduk bersama dan mencari solusi. Kesepakatan kerja sama ini patut diapresiasi,” ujar Nasim di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Pertemuan penyelesaian konflik tersebut digelar pada Senin (20/10/2025), dihadiri Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid, Ketua DPRD Bondowoso H. Ahmad Dafir, Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i, Kasdim Bondowoso Mayor Inf Tanuri, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, serta perwakilan PTPN I Regional V dan masyarakat.
Nasim menjelaskan, PTPN I Regional V menawarkan dua pola kerja sama kepada masyarakat, yakni skema bagi hasil dan bentuk kemitraan lainnya. Dalam waktu sepekan ke depan, akan dilakukan penataan data di lapangan sembari menunggu keputusan direksi.
“Kami berharap kerja sama antara masyarakat Ijen dan PTPN dapat berjalan sinergis mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN). Kesepakatan ini tidak hanya memberikan kepastian pengelolaan lahan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Konflik lahan di kawasan Ijen telah berlangsung sejak masa awal kemerdekaan. Sengketa ini dipicu perebutan lahan antara hak guna usaha (HGU) milik negara dengan klaim petani yang memiliki keterikatan historis terhadap tanah tersebut. Beberapa waktu lalu, ketegangan memuncak setelah terjadi aksi perusakan lahan kopi seluas 4,6 hektare di Kaligedang oleh orang tak dikenal.
Penulis : Rach Alida Bahaweres
