Prabowo Siapkan Pulau Galang untuk Pengungsi Gaza, PKB: Solidaritas Nyata untuk Palestina

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyiapkan Pulau Galang di Kepulauan Riau sebagai lokasi perawatan medis bagi 2.000 warga Gaza, Palestina, yang terluka akibat konflik. Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mafirion, menilai langkah tersebut sebagai bentuk nyata solidaritas bagi Palestina dan upaya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM
“Upaya Presiden ini menunjukkan keberpihakan Indonesia dalam menjunjung penegakan HAM bagi setiap orang tanpa pengecualian, termasuk warga Gaza yang membutuhkan bantuan dunia internasional. Program bantuan medis ini adalah dukungan konkret, bukan sekadar diplomasi,” ujar Mafirion di Jakarta, Sabtu (9/8/2025).
Mafirion menjelaskan, setiap orang memiliki hak asasi yang melekat sejak lahir, sebagaimana ditegaskan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) yang menjadi standar global bagi semua bangsa. Deklarasi tersebut menetapkan bahwa HAM mencakup hak untuk hidup, kebebasan dari perbudakan, bebas dari penyiksaan, dan berbagai hak lain yang berlaku tanpa diskriminasi.
“Keputusan Presiden Prabowo juga menunjukkan tanggung jawab kemanusiaan Indonesia terhadap warga Gaza, terutama dalam pemenuhan hak untuk hidup melalui penyediaan perawatan medis. Ini adalah bukti bahwa Indonesia menjunjung tinggi HAM,” tegasnya.
Ia menegaskan, pengobatan warga Gaza di Pulau Galang bukan relokasi permanen. Pengobatan ini misi kemanusiaan untuk merawat korban yang terluka. “Indonesia pernah membangun rumah sakit di Gaza, meski kemudian hancur. Pemerintah juga mengirimkan bantuan kemanusiaan. Kini, dengan pengobatan medis di Pulau Galang, komitmen Indonesia terhadap Gaza semakin jelas,” katanya.
Mafirion menilai pemerintah tentu akan mempersiapkan segala kebutuhan untuk memastikan pelayanan medis berjalan maksimal. Mulai dari sarana prasarana, obat-obatan, tenaga medis, hingga mekanisme pemindahan pasien dari Gaza ke Pulau Galang. “Saya yakin pemerintah telah mempertimbangkan secara matang semua aspek sebelum mengambil langkah ini,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan agar program ini tetap fokus pada misi kemanusiaan dan tidak menjadi relokasi jangka panjang. Pemerintah juga harus menyiapkan mekanisme evakuasi mereka yang telah sembuh untuk kembali ke Palestina. “Setelah sembuh, warga Palestina harus kembali ke Gaza. Jika tidak ditegaskan, bisa muncul persoalan sosial dan politik di dalam negeri,” imbuhnya.
Pulau Galang sendiri pernah menjadi lokasi kamp pengungsian bagi sekitar 250 ribu warga Vietnam selama 17 tahun. Kamp seluas 80 hektare itu memiliki fasilitas pendidikan, rumah ibadah, dan pelayanan kesehatan, serta dioperasikan melalui kerja sama Pemerintah Indonesia dengan UNHCR. Kamp tersebut resmi ditutup pada 1996 dan kini menjadi kawasan wisata sejarah yang dikenal sebagai Kampung Vietnam.
Penulis : Rach Alida Bahaweres