Dukung Pengembangan Pesantren, Menteri Agama Naikkan Anggaran 240 Persen

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan perhatian serius terhadap pengembangan pondok pesantren. Sebagai perhatiannya terhadap lembaga Pendidikan Islam itu, dia menaikkan anggaran pesantren sebesar 240 persen, baik untuk anggaran tahun ini dan tahun depan. Dia tidak ingin ada kesenjangan antara Pendidikan umum dan Pendidikan pesantren.
Kenaikan anggaran pesantren itu disampaikan Nasaruddin saat menghadiri acara pembukaan International Conference on the Transformation of Pesantren atau Internasional Transformasi Pesantren di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Dia mengatakan, dirinya telah memeriksa anggaran untuk pesantren. Ternyata jumlah anggaran untuk pesantren masih sangat sedikit. Maka, ia pun memutuskan untuk menaikkan anggaran sebesar 240 persen, baik untuk anggaran tahun ini dan anggaran tahun depan.
Kenapa anggaran untuk pesantren dinaikkan? Nasaruddin mengatakan bahwa kondisi pesantren masih cukup memilukan. Dia pun membandingkan dengan kondisi di sekolah negeri, yang semua kebutuhannya dicukupi oleh negara. Mulai dari lahan dan bangunan sekolah, sarana prasarana Pendidikan, gaji guru, dan fasilitas lainnya.
“Gaji di sekolah negeri bisa sampai Rp 4 juta. Sedangkan gaji guru di sebelahnya (Pesantren) ada yang hanya Rp 200 ribu. Banyak guru di pesantren yang gajinya hanya Rp 200 ribu,” tegas Imam Besar Masjid Istiqlal itu.
Selama ini, pesantren memanfaatkan tanah milik yayasan. Pesantren juga kadang tidak memiliki perpustakaan sendiri, tapi numpang perpustakaan milik kiai. Tapi anehnya, dengan keterbatasan yang ada, banyak alumni pesantren yang menjadi alumni di kampus terbaik di negeri ini.
“Kami dapat laporan, di ITB dan UGM, alumninya ada yang hafal Al-quran dan menjadi sarjana fisika. Mereka adalah lulusan pesantren,” ungkap Nasaruddin.
Dia yakin jika para santri difasilitasi dengan baik, diberikan sarana prasarana Pendidikan yang memadai, maka pesantren akan semakin maju dan berkembang. Dia pun mencontohkan MAN Insan Cendekia Serpong yang merupakan sekolah paling unggul di Indonesia. Padahal, kata Nasaruddin, anggaran belanjanya dibanding sekolah unggulan lainnya.
Nasaruddin pun mengajak para kiai dan pengasuh pesantren untuk terus meningkatkan kualitas Pendidikan pesantren, sehingga mampu melahirkan para insan kamil. Yaitu, manusia istimewa yang menguasai ilmu agama, sains, dan juga memiliki spiritualitasnya yang tinggi.
Seperti para ulama yang lahir di abad pertengahan, di antaranya Jabir bin Hayyan, Ibnu Rusyd, Al-Biruni, Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, dan ulama lainnya. Mereka adalah para insan kamil yang menjadi panutan bagi umat Islam.
“Maka, sebagai Menag, mohon berikanlah kami masukan dan bimbingan sebagai, sehingga bisa melahirkan insan-insan kamil seperti para ulama abad pertengahan,” ungkap Nasaruddin.
Penulis : Khafidlul Ulum