Refleksi Hari Ibu, Siti Mukaromah: Tidak Ada Perbedaan Laki- laki dan Perempuan Dalam Mengisi Pembangunan Nasional

JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi PKB, Siti Mukaromah, menyampaikan peran perempuan dalam ppembangunan memiliki tanggungjawab yang sama dengan kaum laki-laki. Sebab perjuangan kaum perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.
Hal ini disampaikan Erma (sapaan akrabnya) merefleksikan Hari Ibu yang akan diperingati pada tanggal 22 dessember. Menurutnya, agar perempuan dan laki- laki dalam posisi yang sama dalam mengisi pembangunan, harus dibangun dulu kesadaran bahwa untuk mengisi pembangunan nasional itu haknya kaum laki- laki dan perempuan.
"Tidak ada perbedaan antara laki- laki dan perempuan dalam mengisi pembangunan nasional, semua sama- sama punya hak dan kewajiban. Pendidikan bagi kaum laki- laki dan perempuan juga sama, artinya jangan sampai punya anak perempuan dibedakan dengan anak laki- laki dalam hal pendidikan. Kalau memang sama- sama mempunyai peluang dan potensi, perempuan juga harus mengenyam pendidikan yang tinggi,” tutur Erma, kamis 17/12.
Pendidikan harus didasarkan pada potensi, jangan membedakan antara laki- laki dan perempuan. Kesetaraan sangat penting dalam pembangunan nasional, kalau memang perempuan mampu mengisi jabatan- jabatan tertentu di negeri ini, maka itu merupakan hal yang wajar, jangan diskriminasi gender.
"Kalau perempuan mempunyai potensi dan memang layak, maka perempuan tersebut sudah sewajarnya mempunyai jabatan tertentu di negeri ini. Saya ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa mengisi kemerdekaan, memajukan bangsa dan negara, itu merupakan hak dan kewajiban kaum laki- laki dan perempuan, tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, perbedaan suku, agama, bahkan kekayaan. Kaum kaya dan miskin sama- sama punya hak dan kewajiban mengisi kemerdekaan. Mengisi pembangunan nasional itu bisa dari berbagai kalangan, tidak harus di pusat, tetapi di Provinsi, Kabupaten, Kecamatan bahkan di Desa-pun bisa berperan,” tegas Siti Mukaromah.
Peran-peran strategis tersebut, lanjuat Erma, dapat dilakukan kaum perempuan melalui banyak hal. Sekecil apapun, perempuan pasti bisa memberikan manfaat kepada lingkungannya, yang penting adalah niatnya.
"Untuk menjadi negarawan, tidak hanya di Pusat, bahkan di lingkungan terkecil RT- pun bisa. Saya yakin para perempuan bisa memberikan sumbangsih kepada lingkungan, bangsa dan negara. Kiprah perempuan dimana saja, sekecil apapun termasuk didalam keluarga, itu sangat bermakna dalam mengisi pembangunan nasional,” pungkasnya.