|  | 

Berita Nasional

Fatal, Dapat Tambahan Anggaran Tapi Kemenkes Belum Bisa Petakan Kasus Kematian Bayi di Papua

nihayahJAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, memepertanyak kinerja kemenkes dala kasus kematian bayi yang telah terjadi di Dunga, Papua. Menteri kesehatan, Nila F. Moleloek, dinilai lalai melindungi warga Papua dari bencana kematian. Pasalnya, Kemekes belum juga memetakan penyebab kematian bayi tersebut.

"Pernyataan Kemenkes bahwa mereka belum dapat memastikan kondisi korban serta masyarakat di Dunga hingga sekarang, membuktikan sangat buruknya sistem pendataan. Hal ini sekaligus menunjukkan begitu buruknya kinerja Kemenkes," ujar Nihayatul Wafiroh, kamis 10.11.2015.

Menurut Nihayah, kematian bayi di Papua ini sudah diberitakan sejak pertengahan November. Bahkan beberapa sumber mengatakan kematian bayi ini telah terjadi sejak pertengahan tahun ini. "Ada yang mengatakan 37, 56, bahkan ada yang mengatakan 71 jiwa anak meninggal. Artinya, hal ini sudah berlangsung selama enam bulan. Namun Kemenkes kurang merespon bencana kematian ini," imbuhnya.

Politisi PKB ini menilai buruknya kinerja Kemenkes sangat fatal. Sebab, dari sisi anggaran, Kemenkes sudah mendapat tambahan. "Padahal tahun depan ini, Kementerian Kesehatan adalah salah satu Kementerian yang mendapat kenaikan anggaran paling banyak yaitu sebesar 5,05%. Jadi, tahun ini Kemenkes mendapat jatah 109 Trilliyun rupiah. Dengan anggaran sebesar itu seharusnya Kemenkes malu mengatakan belum mengetahui secara pasti kondisi warga Dunga saat ini. Hal ini secara implisit menunjukkan bahwa, koordinasi antara Kemenkes pusat dengan Dinas Kesehatan di daerah sangat buruk," imbuhnya.

Nihayah juga mengatakan akan mendorong Komisi IX untuk segera menindaklanjuti kasus ini dan memanggil sekaligus mendesak Kementerian Kesehatan untuk bertindak cepat dan tepat.

"Jika sampai satu minggu ini belum juga ada perbaikan kondisi anak-anak serta masyarakat di sana, kami akan terus mengevaluasi kinerja kemenkes tentang hal ini. Ini masalah nyawa banyak orang, warga Indonesia yang harus segera dilindungi. Jika tidak segera melakukan kerja secepatnya dan tepat, banyak korban yang akan berjatuhan," tukasnya.

Related Articles

Kata Mutiara

“Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin” --- Gusdur

A new version of this app is available. Click here to update.