PKB hindari kampanye hitam dalam memenangkan Jokowi-JK
Jakarta-Ketua Tim Nasional Pemenangan Pemilu Presiden 2014 Partai Kebangkitan Bangsa Imam Nahrawi menegaskan partainya tidak akan menggunakan kampanye negatif dan kampanye hitam dalam upaya memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Kita tidak perlu ikut-ikutan menebar fitnah karena fitnah itu menyakitkan,” kata Imam saat menghadiri deklarasi Laskar Santri Nusantara di Pondok Pesantren Al Qudwah Muqodassah, Cakung, Jakarta Timur, Kamis.
Laskar Santri Nusantara yang dideklarasikan perwakilan sepuluh pondok pesantren di Jakarta menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-JK dan berkomitmen menggerakkan jaringan santri dan alumni untuk memenangkan pasangan capres-cawapres yang diusung PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura itu.
Lebih lanjut Imam mengatakan Jokowi telah diserang dengan kampanye hitam untuk menjatuhkan elektabilitasnya. Serangan berbau fitnah itu menyebut Jokowi yang berdarah Jawa sebagai keturunan etnis Tionghoa dan beragamana non-Islam.
Menurut Imam, meski Jokowi menyatakan tidak sakit hati dan bahkan memaafkan pihak yang memfitnahnya itu, namun bukan berarti fitnah itu boleh didiamkan.
“Nah tugas kita, tugas Laskar Santri Nusantara untuk menjelaskan bahwa fitnah itu sama sekali tidak benar,” kata Imam.
Menurut Imam, amalan ibadah Jokowi justru sebagaimana yang dipraktikkan kalangan NU. Misalnya membaca qunut dalam salat Subuh dan menyebut “Sayyidina Muhammad” dalam membaca sholawat.
Sementara Jusuf Kalla, tambah Imam, tidak diragukan lagi ke-NU-annya. Apalagi mantan wakil presiden itu kini menjabat sebagai salah satu anggota Musytasyar PBNU.
“Jadi, Jokowi-JK Insya Allah mewakili aspirasi NU,” kata Sekretaris Jenderal DPP PKB itu.
Imam juga meminta Laskar Santri Nusantara bersama-sama elemen yang lain bergerak mengajak pemilih pemula untuk memenangkan Jokowi-JK yang dinilai sebagai sosok pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyat.
Selain Imam, turut hadir dalam deklarasi Laskar Santri Nusantara itu Ketua Badan Pemenangan Pilpres 2014 PKB Marwan Jafar, Sekretaris Hanif Dhakiri, Bendahara Bambang Susanto, dan Ketua Tim Saksi Jazilul Fawaid.(jokowicenter.com)
