|  | 

Kegiatan Fraksi

HRD Tinjau Abrasi Krueng Batee Iliek, Minta Penanganan Segera untuk Lindungi Ribuan Santri

BIREUEN – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB, H. Ruslan M. Daud (HRD), bersama pejabat Kementerian Pekerjaan Umum RI meninjau lokasi abrasi di aliran Krueng (Sungai) Batee Iliek, Samalanga, Bireuen, Aceh, Jumat (14/11/2025).

Abrasi terjadi tepat di kawasan kompleks Dayah Ummul Ayman yang dipimpin Tgk. H. Nuruzzahri Yahya atau Waled Nu, di Gampong Mideun Jok, serta di kompleks Dayah Mudi Mesjid Raya (Mudi Mesra) 2 yang dipimpin Abu Syech H. Hasanoel Basary (Abu Mudi), di Gampong Putoh, Kecamatan Samalanga.

Ia menyebutkan, kondisi abrasi di dua lokasi tersebut cukup parah dan sangat memprihatinkan. Jika tidak segera ditangani, kerusakan dapat membahayakan ribuan santri yang tinggal di kawasan dayah tersebut serta mengancam rumah warga di sekitar aliran sungai.

“Abrasi ini harus segera ditangani serius. Negara wajib hadir memberi perlindungan, apalagi di dua dayah ini terdapat ribuan santri yang sedang menuntut ilmu,” tegas HRD.

Ia juga mengingatkan agar tidak terjadi kembali musibah seperti robohnya gedung pesantren di Jawa Timur beberapa waktu lalu yang menelan korban jiwa santri.

Menanggapi keluhan para ulama, santri, dan masyarakat, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Asyari, menyatakan kesiapan pihaknya untuk bergerak.

“Tentunya butuh proses dan waktu, namun dalam waktu dekat insyaAllah akan kami tindak lanjuti,” ujar Asyari.

Selain meninjau abrasi, rombongan juga mengunjungi Bendung Krueng Batee Iliek. HRD, Waled Nu, dan masyarakat setempat berharap bendung tersebut dapat dikembangkan sebagai tempat penampungan air.

Menurutnya, air bukan hanya dapat digunakan untuk mengairi sawah, tetapi juga diolah menjadi air bersih layak konsumsi bagi masyarakat Samalanga, Simpang Mamplam, dan sebagian wilayah Pidie Jaya.

“Kami berharap Kementerian PUPR dapat membangun fasilitas penampungan air, sehingga manfaatnya lebih luas,” harap Waled Nu.

Asyari menjelaskan bahwa pengembangan bendung untuk fungsi air bersih membutuhkan kajian teknis yang komprehensif.

“Kita memerlukan studi kelayakan, termasuk DED dan dokumen pendukung lainnya, agar jelas kebutuhan teknis maupun anggarannya,” kata Asyari.

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.