|  | 

Kegiatan Fraksi

Dukung Pendirian Koperasi, PKB : Jadi Solusi Agar Tak Terjebak Pinjol Ilegal

Jakarta – Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PKB Elpisina mendukung pendirian koperasi sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Koperasi diyakini bakal menjadi solusi bagi maraknya pinjaman online (Pinjol) ilegal di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Elphisina saat berdialog dengan ratusan warga Jambi yang mengikuti kegiatan reses di Kawasan Telanaipura, Kota Jambi, Senin (16/12/2024). Di lingkungan Telanaipura sendiri saat ini telah berdiri koperasi yang dirintis oleh ibu-ibu rumah tangga. Koperasi tersebut bergerak dalam kegiatan simpan pinjam. “Pembentukan koperasi ini bagi mereka merupakan salah satu solusi agar terhindar dari jeratan pinjaman online,” kata Elpisina.

Dia berjanji akan mendukung penuh kegiatan koperasi dari para ibu tersebut. Salah satunya melakukan koordinasi dengan anggota DPRD tingkat Privinsi dan Kota agar koperasi yang telah dibentuk mempunyai legalitas. “Kami juga berharap koperasi warga yang dibentuk ini mendapat dukungan dari pemerintah,” katanya.

Koperasi yang dinisiasi para ibu-ibu tersebut melayani pinjaman bagi warga sekitar. Untuk awal ada pembatasan maksimal pinjaman sebesar Rp500.000 untuk debitur. Pembatasan pinjaman ini menyesuaikan dengan modal yang dimiliki oleh koperasi. Koperasi ini menemukan relevansinya seiring maraknya pinjaman online. Apalagi prinsip kerja koperasi didasarkan pada asas kekeluargaan. “Pembentukan koperasi ini bagi mereka merupakan salah satu solusi agar terhindar dari jeratan pinjaman online yang mempermudah judi online,” kata Elpisina.

Merujuk data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), total perputaran uang dari judi online sepanjang 2023 mencapai Rp 327 triliun. Angka ini nyaris 10 persen dari nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan judi online ini sebagai bencana sosial. Ketua Umum DPP PKB tersebut menilai judi online sebagai kedok penipuan yang bersifat massal. Apalagi, korbannya adalah masyarakat menengah kebawah yang terjerat judi online.

Related Articles

A new version of this app is available. Click here to update.